Rabu, 22/08/2012 19:21 WIB
Foxconn memiliki 1,3 juta karyawan, antara lain membuat produk Apple.
Foxconn, yang membuat aneka produk Apple di Cina, telah
mengambil berbagai upaya untuk mengurangi beban kerja dan meningkatkan
kondisi kerja untuk para karyawan.
Organisasi Amerika Serikat yang bergerak di bidang hak-hak
pekerja, Fair Labor Association (FLA), meminta Foxconn melakukan
pembenahan setelah beberapa karyawan bunuh diri.
FLA dilibatkan menyusul permintaan Apple agar organisasi
tersebut melakukan investigasi di pabrik-pabrik Foxconn di Cina daratan.
Dalam penyelidikan ini FLA menemukan pelanggaran atas
undang-undang tenaga kerja Cina yang dilakukan oleh Foxconn, di
antaranya terkait jam kerja dan keselamatan karyawan.
Temuan-temuan pelanggaran di pabrik Foxconn di Shenzhen dan
Chengdu dicantumkan di dalam laporan FLA yang diterbitkan Maret lalu.
Pangkas jam kerja
Dalam laporan ini FLA menulis sejumlah rekomendasi yang
harus dilakukan Foxconn dan menetapkan batas waktu 1 Juli 2013.
FLA mengatakan hari Selasa (21/08) bahwa Foxconn telah
melakukan berbagai langkah, lebih cepat dari jadwal yang disepakati
bersama.
Menurut FLA, Foxconn telah menyelesaikan 284 rekomendasi dan hanya menyisakan 76 masukan lain.
Di antaranya, karyawan maksimal akan bekerja 60 jam per
minggu, termasuk lembur dan nantinya akan dikurangi menjadi sekitar 40
jam per minggu ditambah sembilan jam lembur, tanpa harus mengurangi
gaji.
Foxconn memiliki 1,3 juta karyawan, 178.000 di antaranya secara khusus membuat berbagai produk Apple.
Perusahaan yang berpusat di Taiwan ini juga membuat produk
perusahaan-perusahaan lain, seperti Sony dan Hewlett-Packard.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo Katakan Komentarmu