Label

Rabu, 18 April 2012

Obama Salah Sebut Pulau Falkland Jadi Maladewa

Rabu, 18 April 2012
Foto : Presiden AS Barack Obama (Sky News)
Foto : Presiden AS Barack Obama (Sky News)
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama selalu sempurna saat dirinya berpidato. Namun ketika melakukan pidato di Kolombia pekan lalu, dua kesalahan fatal dilakukan Obama dalam pidato tersebut.

Menanggapi konflik sengketa Pulau Falkland atau Malvinas antara Argentina dan Inggris, berusaha bersikap netral. Inggris dan Argentina memang berbeda menyebut nama pulau sengketa ini. Inggris menyebutnya Falkland, sementara Argentina menyebut pulau itu sebagai Malvinas.

Dalam konferensi pers bersama Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, perbincangan mengenai sengketa Pulau Falkland dan Kuba cukup menjadi topik menarik di Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Negara Amerika (KTT OAS). Namun Obama salah menyebut nama pulau itu. Obama keliru menyebut Malvinas dengan sebutan "Maladewa."

"Dalam kasus Maladewa atau Falkland, posisi kami netral. Kami memiliki hubungan yang baik dengan Argentina dan juga Kerajaan Inggris. Kami juga mencari solusi guna melanjutkan dialog untuk isu ini," ujar Obama, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (18/4/2012).

Lewat pidatonya ini, Obama justru tidak menyebut Malvinas melainkan Maladewa. Tentunya hal ini merupakan sebuah kesalahan fatal, karena Maladewa adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Samudera Hindia. Sementara Pulau Malvinas letaknya jauh dari Maladewa.

Pulau Falkland atau yang disebut Pulau Malvinas merupakan pulau yang dipersengketakan Inggris dan Argentina. Meski demikian, wilayah itu sudah masuk di dalam wilayah Kerajaan Inggris 30 tahun yang lalu. Keberadaan pulau itu terbukti menciptakan perang antar Inggris dan Argentina yang menewaskan 255 pasukan Inggris.

Belakangan ini, ketegangan hubungan antara Argentina dan Inggris kian memuncak karena Presiden Argentina Cristina Kirchner, melontarkan kembali klaimnya atas pulau kecil itu tepat pada peringatan 30 tahun perang Falkland. Inggris pun terlihat memperkuat pertahanan di wilayah itu dengan mengirimkan armada tempurnya.

Dalam menanggapi isu sengketa ini, AS berniat untuk tetap netral. Namun sikap netral Obama juga dikecam oleh segenap politisi konservatif AS, karena kenetralan akan merusak hubungan AS dan Inggris.

"Faktanya, mayoritas warga di Pulau Falkland adalah warga Inggris dan netralitas AS sama saja dengan mengesahkan klaim-klaim yang muncul atas wilayah itu," ujar mantan pejabat AS di era George W. Bush, Michael Rubin.


(AUL)
 
Sumber : Okezone 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo Katakan Komentarmu